Manusia memiliki naluri untuk mengomunikasikan apa yang dia tahu kepada orang lain.
Rogers (1986) berpendapat bahwa “Sejarah komunikasi manusia diawali dengan komunikasi visual yang terjadi sejak 22.000 tahun sebelum masehi ditandai dengan ditemukannya lukisan di dinding-dinding gua. Selanjutnya komunikasi tertulis dimulai pada 4.000 tahun sebelum masehi saat bangsa Sumeria menemukan huruf dan mulai menulisakan hukum yang berlaku pada bangsa tersebut di lempengan tanah liat. Di Cina, Pi Sheng mengembangkan alat cetak kayu yang mirip stampel dan di Korea ditemukan huruf-huruf loga sebengai pengganti huruf dari tanah liat.” Oleh karena itu mulailah berkembang penerbitan sebagai penyampai informasi.
Rogers sendiri membagi komunikasi manusia menjadi 4, yaitu :
a) Komunikasi tertulis
b) Komunikasi tercetak
c) Komunikasi telekomunikasi
d) Komunikasi interaktif
Ada juga yang membagi komunikasi manusia menjadi 3, yaitu :
a) Komunikasi tertulis
b) Komunikasi lisan
c) Komunikasi diigital
Publikasi pertama ditandai dengan ditemukannya mesin cetak oleh Johannes Gutenberg pada tahun 1455. Penemuan mesin cetak ini membuat pertama kali 200 eksemplar kitab Injil di publikasikan.
Rogers (1986) berpendapat bahwa “Sejarah komunikasi manusia diawali dengan komunikasi visual yang terjadi sejak 22.000 tahun sebelum masehi ditandai dengan ditemukannya lukisan di dinding-dinding gua. Selanjutnya komunikasi tertulis dimulai pada 4.000 tahun sebelum masehi saat bangsa Sumeria menemukan huruf dan mulai menulisakan hukum yang berlaku pada bangsa tersebut di lempengan tanah liat. Di Cina, Pi Sheng mengembangkan alat cetak kayu yang mirip stampel dan di Korea ditemukan huruf-huruf loga sebengai pengganti huruf dari tanah liat.” Oleh karena itu mulailah berkembang penerbitan sebagai penyampai informasi.
Rogers sendiri membagi komunikasi manusia menjadi 4, yaitu :
a) Komunikasi tertulis
b) Komunikasi tercetak
c) Komunikasi telekomunikasi
d) Komunikasi interaktif
Ada juga yang membagi komunikasi manusia menjadi 3, yaitu :
a) Komunikasi tertulis
b) Komunikasi lisan
c) Komunikasi diigital
A. Nilai Tambah Penerbitan
Dunia penerbitan merupakan dunia yang menggeluti publikasi fakta, data, informsi, pengetahuan, dan kearifan. Salah satu publikasi tentang fakta yang terkenal adalah “Word Fact book”. Publikasi mengenai data misalnya buku terbitan Badan Statistik seperti “Kota Bandung dalam Angka”.
Penerbitan merupakan proses memberikan nilai tambah atas bahan baku yang dijadikan isi terbitan.
Nilai tambah tersebut tercermin pada lima nilai dasar yaitu:
a) Nilai logis : isi terbitan rasional.
b) Nilai etis : memberikan makna dan memperdalam perilaku etis bagi pembacanya.
c) Nilai estetis : mendorong perkembangan apresiasi dan perilaku etis pada pembacanya.
d) Nilai teleologis/guna/manfaat : menambah wawasan
e) Nilai teologis : mendorong pembaca memiliki jiwa spiritual yang tinggi.
Nilai tambah isi terbitan hendaknya menjadi acuan dalam mempertimbangkan penerbitan, karena nilai tersebut menentukan kebermaknaan terbitan. Karena nilai tambah, kemudian buku-buku ada yang disakralkan.
Hadirnya perpustakaan umum dipandang sebagai jawaban untuk memenuhi kebutuhan warga masyarakat akan harga buku yang tidak terjangkau. Selain itu untuk mengatasi permasalahan tersebut diterbitkan pula buku-buku murah dengan ukuran kecil dan bersampul. Buku ini dinamai chap-books.
Diharapkan dunia penerbitan ini akam membantu mengembangkan masyarakat sehingga bisa menjadi human capital.
B. Makna Publikasi bagi Perkembangan Peradaban
www.goodreads.com |
Pada tahun 1466 mulai muncul kota-kota penerbit, seperti Basel di Swis dan menyusul kota-kota lain seperti Roma, Paris, Pilsen, Venesia, Krakow, Leuven, Vanecia, Buda, Westminster dan Praha. Pada saat itu tercatat ada sekitar 13 juta eksemplar buku yang diterbitkan untuk melayani 100 juta penduduk Eropa saat itu. Dampak dari perkembangan publikasi ini sangat dirasakan oleh masyarakat Italia dengan terbitnya jurnal Il Caffe yang berperan dalam pencerahan Milan (tahun 1764-1766).
Sedang di Asia, mesin cetak sudah digunakan sejak abad ke-8 oleh Penduduk Cina dan Jepang dengan menggunakan blok-blok kayu yang berongga, cara menggunakannya mirip dengan stampel.
Penerbitan semakin berkembang setelah ditemukannya mesin cetak, mesiu, dan kompas.
Pada mulanya penerbitan hanya dianggap sebagai efek perkembangan sosial, namun sejalan dengan itu para penguasa mulai melirik pada perkembangan politik. Penerbitan berjalan dengan kendali politik Raja Henry VIII di Inggris memberlakukan sistem perizinan penerbitan dan menyusun daftar terbitan terlarang.
Di Indonesia, sejarah penerbitan buku dikaitkan dengan politik etis pemerintah kolonial yang mendirikan lembaga penerbitan pada tahun 1908 dengan nama “Commissie voor de Volkectuur” ( Komisi untuk Bacaan Rakyat) yang kemudian berubah menjadi Balai Poestaka.
Contoh tebitan Balai Pustaka yang fenomenal adalah “Tenggelamnya Kapal van der Wijck” karya HAMKA, dan “Layar Terkembang” karya Stan Takdir Alisyahbana.
Tiga hal yang berpengaruh dalam bidang penerbitan yaitu : Pendidikan, Agama, dan Perkembangan pemikiran Manusia. Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan yang dialami sekarang ini tidak terlepas dari kegiatan penerbitan.
C. Perkembangan Teknologi dan Medium Publikasi
Perkembangan teknologi memunculkan inovasi dalam hal medium publikasi, jika dulu kertas adalah medium publikasi yang utama sekarang medium publikasi mulai menyasar perangkat teknologi berbasis digital. Komputer dan perangkat seluler menjadi pelaku utama dalam penyebaran informasi, terlebih dengan adanya internet menjadikan dunia serasa tidak ada batasannya.
Perkembangan medium publikasi ini melahirkan fenomena banjir informasi (cornucopia), suatu keadaan dimana informasi tersedia begitu banyak. Selain itu perkembangan teknologi membuat gaya hidup masyarakat berubah, komputer, leptop, dan perangkat mobile menjadi bagian dari kehidupan. Oleh karena itu penerbitan memasuki era baru penerbitan digital dimana bukan lagi media kertas yang diolah.
Tugas meresume artikel Publikasi Karya Manusia
oleh Anang Dwi Purwanto
Matakuliah Terbitan Pemerintah dan Badan Internasional
D3 Perpustakaan
Universitas Negeri Malang
oleh Anang Dwi Purwanto
Matakuliah Terbitan Pemerintah dan Badan Internasional
D3 Perpustakaan
Universitas Negeri Malang
Comments
Post a Comment
Mohon kritik,saran, dan pesan yang membangun ya..